Info-satu.com, Deli Serdang – Pada saat insan media mendatangi pabrik pembuatan bakso di Percut Deli Serdang (16/1/2023), bertujuan menanyakan legalitas perusahaan, pemilik usaha enggan memberikan informasi dan terkesan mencari alasan, pemilik usaha mengatakan kk sudah janji ya tidak akan datang kemari lagi ya, sontak awak media membantah ucapan pengusaha bakso, eeehhh maksud Cici hanya karena uang 200 ribu buat pengganti pulsa yang dibagi untuk tiga orang, jadi kami tidak bisa memantau kegiatan kalian dan saya tidak pernah berjanji apa pun sama kalian, saya mengatakan, akan saya pantau tetap legalitas usaha kalian.
Sebelumnya, 2 tahun yang lalu, awak media datang berkunjung pada perusahaan bakso tersebut, bukannya disambut baik, malah sebaliknya disambut arogan bahkan sampai membawakan nama Presiden saat wartawan menanyakan masa berlakunya legalitas usaha mereka.
Mana masa berlaku usaha kalian, ucap wartawan kepada anak pemilik usaha itu, tanya sama Jokowi kapan masa berlakunya, jawab anak pemilik usaha itu,terjadilah adu argumen antara wartawan dan anak pemilik usaha tersebut beberapa saat, lalu meninggalkan pabrik dengan tujuan ke kantor desa.
Setelah sampai di kantor desa, wartawan mempertanyakan masalah pabrik bakso pada Kades, dan Kades lalu memanggil pemilik usaha agar datang kekantor desa
Setelah smua pihak kumpul di kantor desa, Kades sempat marah kepada pengusaha bakso tersebut dan berkata, “Kalian kalau sudah ada masalah baru kalian datang ke mari, bertahun-tahun usaha kalian berdiri, apa pernah kalian datang kemari. Karena ada masalah aja kalian baru datang kan,” ucap Kades kepada Pemilik Usaha.
Kemudian pemilik usaha berjanji akan segera mengurus legalitas usaha mereka dan wartawan tersebut menyambung ucapan mereka,sy akan tetap pantau masalah ini ya sambil berpamitan pada bapak Kades.
Setelah 2 tahun berlalu,awak Media melintas depan pabrik pembuatan bakso dan melihat banyaknya aktivitas di lokasi pabrik itu serta melihat pabrik itu, tetap tidak adanya plang ijin usaha seperti 2 tahun yg lalu,lalu awak media berinisiatif mendatangi kembali pabrik itu krn mengingat janjinya akan tetap memantau legalitas usaha mereka.
Saat awak media berada di lokasi pabrik itu, untuk mempertanyakan kembali ijin usahanya, pemilik usaha itu marah-marah dan tiba-tiba dtng seorang preman mengaku sebagai oner perusahaan bakso tersebut,yg membuat situasi semakin keruh awak media menduga preman tersebut membekapi pabrik tersebut.
Sehingga terjadi lah perdebatan antara preman dan wartawan,untuk menghindari terjadinya suatu hal yg tdk diinginkan lalu para awak media berinisiatif mendatangi kades kembali dgn tujuan mempertanyakan prihal masalah itu kepada Kades dan berlalu meninggalkan pabrik tersebut.
Sesampainya di kantor desa, para awak media disambut baik oleh kades,lalu awak media menanyakan prihal masalah legalitas pabrik bakso itu kembali, bagaimana pak, apakah pemilik usaha bakso tersebut sudah datang menghadap bapak untuk pengurusan izin usaha mereka tanya salah seorang wartawan kepada bapak Kades.
Lalu bapak Kades menjawab,selepas kejadian tempo hari mereka tidak pernah datang kepada sy sama sekali,sy berjanji akan menegur mereka dlm hal ini ucap kades pada para awak media dan para awak media mempertanyakan mengenai cara pembuat bakso,apakah cara pengolahan bakso tersebut sudah sesuai dgn ketentuan dari dinas kesehatan atau BPOM pak,kita kan gak tau bahannya terbuat dr apa dan campuranya apa saja,serta bahayanya bahan-bahan yang dia campurkan itu dan juga sudah bersertifikat halal kah prodak mereka itu pak,sambung awak media menjelaskan pertanyaannya.
Ya saya tidak tau karena mereka tidak perna datang ke kantor untuk pengurusan apa pun,jawab pak kades kepada awak media,makanya nanti sy tegur mereka,lanjut pak kades menjelaskan,lalu para awak media berpamitan meninggalkan kantor desa.
Setelah beberapa hari berlalu,para awak media kembali mendatangi kantor desa dangan tujuan memantau tindakan apa yang telah dilakukan oleh Kades kepada pemilik usaha bakso tersebut
Saat bertemu kades,para awak media menanyakan, bagaimana perkembangan masalah pabrik bakso itu pak tanya seorang wartawan kepada pak Kades, mereka belum datang,” ucapnya.
Jadi tindakan apa yang akan bapak ambil sekarang karena sampai saat ini kayaknya mereka tidak ada responnya sm sekali mengenai masalah ini,sambung awak media menanyakan kembali pada pak kades, lalu kades menjawab,nanti sy akan panggil Kadus untuk menegur mereka, jawab kades Desa Sei Rotan tersebut.
Berulang kali para awak media mendatangi bapak Kades tersebut menanyakan perihal masalah legalitas pabrik bakso tersebut, tapi tetap saja pak Kades hanya memberi tanggapan/jawaban yang sama, seakan-akan hanya mengulur-ulur waktu para awak media saja
Sampai diterbitkannya berita ini,
tetap belum ada tindakan tegas yang dilakukan bapak Kades kepada pemilik pabrik pengelolahan bakso tersebut. (red)
(I-S/Gayus Hutabarat)